Kementerian Kehutanan Lakukan Pemulihan Lahan Kritis di Kalimantan Timur untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Lingkungan
KLHK– Kementerian Kehutanan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomitmen untuk memulihkan lahan kritis di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Program ini bertujuan mendukung ketahanan pangan, energi, dan air, serta mengurangi dampak bencana hidrometeorologi di daerah yang dikenal sebagai Benua Etam ini.
Penanaman Pohon untuk Pemulihan Lahan Kritis di Kaltim
Direktur Konservasi Tanah dan Air KLHK, Muhammad Zainal Arifin, yang juga menjabat sebagai Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltim, merupakan bagian dari upaya besar untuk mengatasi lahan kritis dan mendukung ketahanan lingkungan.
“Penanaman pohon di Provinsi Kaltim merupakan bagian dari program pemulihan lahan kritis yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan air. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti curah hujan ekstrem, angin kencang, banjir, puting beliung, dan kekeringan,” ujar Muhammad Zainal Arifin di Penajam, Minggu (17/1/2025).
Penanaman Pohon di Lahan Aliran Sungai dan Kawasan Hutan
Penanaman pohon dilakukan di dua wilayah utama di Kalimantan Timur. Pertama, di lahan seluas 345 hektare yang terletak di daerah aliran sungai (DAS), yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam Kalimantan Timur (PHKT). Kedua, di lahan seluas 51 hektare yang berada di wilayah kerja 13 pemegang izin penggunaan kawasan hutan (PKH) di Provinsi Kaltim.
Muhammad Zainal Arifin juga menyebutkan bahwa di wilayah kerja Mahakam Hulu, Kabupaten Berau, terdapat 180 unit PKH dengan luas total sekitar 170 ribu hektare, dan sekitar 100 ribu hektare dari lahan tersebut telah berhasil ditanami pohon.
Target Rehabilitasi Lahan Kritis di Kaltim dan Nasional
Kementerian Kehutanan menargetkan rehabilitasi sebanyak 40 ribu hektare lahan kritis di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Khusus untuk Provinsi Kaltim, targetnya adalah rehabilitasi 12 ribu hektare lahan kritis.
Salah satu kontribusi besar dalam upaya ini datang dari PT Pertamina (Persero), yang menanam pohon di atas lahan seluas 340 hektare sebagai bagian dari target rehabilitasi 12 ribu hektare di Kaltim.
Dampak Positif Pemulihan Lahan Kritis untuk Ketahanan Pangan dan Lingkungan
Kegiatan pemulihan lahan kritis ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, termasuk meningkatkan ketahanan pangan, memperbaiki kualitas lingkungan, serta mengurangi risiko bencana alam yang sering terjadi akibat kerusakan ekosistem. Dengan keberlanjutan program rehabilitasi ini, diharapkan Kaltim dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemulihan lingkungan secara holistik.
Kementerian Kehutanan terus mendorong partisipasi berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, untuk mendukung program pemulihan lahan kritis ini agar tercipta lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.