Pengukuhan Guru Penggerak Angkatan 10 di Samarinda, Kadisdik Soroti Pentingnya Diskusi Mandiri Guru
Kalimantan Timur – Pengukuhan Guru Penggerak Angkatan 10 Kota Samarinda digelar dengan penuh khidmat pada Sabtu (18/1/2025) di Hotel Grand Sawit, lantai 4. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pendidik yang telah berhasil menyelesaikan program pelatihan selama enam bulan, yang merupakan bagian dari upaya peningkatan kompetensi guru dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Program Guru Penggerak untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik
Program Guru Penggerak dirancang untuk meningkatkan kompetensi para pendidik di berbagai aspek, mulai dari pedagogi hingga manajemen sekolah. Melalui pelatihan intensif selama enam bulan, para guru ini dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi positif di sekolah masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, menekankan pentingnya kegiatan ini bagi para guru yang telah berpartisipasi. “Kegiatan ini merupakan modal berharga. Ilmu yang mereka dapatkan harus diimbaskan kepada teman-teman lain. Selain itu, program ini juga menjadi syarat penting bagi mereka yang ingin dipromosikan menjadi kepala sekolah,” ujar Asli.
Diskusi Mandiri Sebagai Kunci Inovasi Pendidikan
Selain menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka, program Guru Penggerak juga berfungsi sebagai wadah untuk membangun kebiasaan baik di kalangan guru. Asli Nuryadin menekankan pentingnya diskusi mandiri di kalangan para pendidik, yang dapat dilaksanakan secara rutin, misalnya sebulan sekali atau dua bulan sekali.
“Berkumpul rutin bisa menjadi kesempatan untuk membahas isu-isu tentang pendidikan,” tambahnya. Kolaborasi yang dilakukan secara mandiri, tanpa keterlibatan langsung dari pemerintah, dianggap lebih efektif dalam membangun rasa tanggung jawab bersama. Dengan cara ini, guru dapat lebih leluasa dalam menciptakan solusi-solusi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah mereka.
Syarat Sertifikasi dan Promosi Kepala Sekolah
Lebih lanjut, Asli Nuryadin menyebutkan bahwa program ini tidak hanya menjadi syarat untuk mendapatkan sertifikat guru penggerak, tetapi juga berfungsi sebagai bekal untuk promosi menjadi kepala sekolah di masa mendatang. “Program ini akan memberikan kesempatan bagi para guru untuk memajukan karier mereka di dunia pendidikan,” ujarnya.
Membangun Budaya Inovasi Pendidikan
Asli menambahkan bahwa program Guru Penggerak ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dan untuk para guru, tanpa bergantung pada arahan dari atasan. “Bayangkan, ini kegiatan dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Tidak perlu menunggu arahan dari atasan. Ini adalah budaya yang harus terus dikembangkan agar guru menjadi inspirasi bagi murid-muridnya,” tutup Asli.